Popular Post

Facebook Like

Monday, 9 November 2015

Contoh Pertanyaan Wawancara Kerja (Job Interview) dan Jawaban



Interview kerja merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyeleksi sekaligus menggali lebih dalam potensi yang dimiliki kandidat kerja serta mengenal lebih dalam kepribadian kandidat kerja. Bagi kawan - kawan yang pernah mengikuti proses seleksi interview kerja, tentunya sudah tidak asing dengan berbagai macam pertanyaan yang diajukan oleh HRD kepada kalian. Namun yang perlu kalian ketahui, bahwa jawaban yang kalian lontarkan akan menggambarkan bagaimana pola berfikir kandidat mengenai pekerjaan tersebut dan bagaimana cara kerja kalian jika kalian menjadi karyawan di perusahaan tersebut. 

HRD dan beberapa manager tentunya akan menyeleksi kandidat dengan berbagai macam kriteria sesuai dengan pekerjaan yang ditawarkan. HRD dan manager perusahaan tentunya hanya akan memilih beberapa kandidat yang dianggap memiliki skill yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang ditawarkan. Namun kadang kala, ada beberapa kandidat yang memang memilki skill bagus, mempunyai pengalaman yang lebih lama serta sesuai dengan pekerjaan yang ditawarkan namun kadang kala kandidat justru salah dengan cara penjelasan dan penyampaiannya kepada HRD karena faktor gerogi atau tidak siap. 

Dalam tulisan ini, saya akan membawa kalian untuk menjawab pertanyaan interview kerja dengan benar dan bukan merupakan jawaban klise. Yang perlu kalian ketahui, HRD merupakan departemen yang menyeleksi kandidat dan mereka sudah banyak sekali mendengar pernyataan dan jawaban klise yang dilontarkan kandidat contoh :

Saya ingin bekerja pada perusahaan yang berorientasi pada pertumbuhan, sehingga saya dapat menggunakan kemampuan saya dan belajar serta dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan baru

Nah, untuk menghindari adanya jawaban klise serta membuat HRD tertarik pada kalian, buatlah sebuah jawaban yang kiranya menggambarkan suatu sisi yang berbeda dari kandidat yang lain. Dibawah ini saya menuliskan tips menjawab pertanyaan interview kerja, jawaban ini dapat disesuaikan dengan skill, pengalaman serta latar belakang yang kalian miliki. 

"Mari kita mulai dengan menceritakan tentang siapa Anda."
Saya pernah bekerja di bidang pelayanan pelanggan selama 7 tahun. Dalam pekerjaan terakhir, saya memimpin sebuah tim beranggotakan 8 orang. Saya memiliki kemampuan komunikasi dan hubungan antarpersonal yang luar biasa, dan itulah yang memungkinkan saya bekerja dengan orang banyak pada beragam tingkatan. Saya punya latar belakang bekerja di perusahaan besar maupun kecil. Keunggulan saya adalah kemampuan dalam mengorganisasi dan mengoordinasikan proyek untuk memastikan agar tenggat waktu terpenuhi.

"Mengapa Anda meninggalkan—atau mengapa Anda berencana meninggalkan—pekerjaan terakhir Anda?"
Perusahaan melakukan reorganisasi, dan departemen saya dihapus. Pekerjaan mulai membingungkan, dan itu tidaklah mengejutkan. Saya menyukai pekerjaan saya dan orang-orang yang bekerja dengan saya, sehingga saya berharap hal itu tidak mempengaruhi kami, tetapi sayangnya kami semua harus pergi. Saya akan mencari pekerjaan yang sama dengan pekerjaan itu
.
"Mengapa Anda ingin bekerja di sini?"
Saya melakukan riset dan memilih perusahaan-perusahaan yang paling membuat saya tertarik, dan perusahaan Anda berada di puncak daftar saya. Saya melakukan riset itu berdasarkan reputasi perusahaan, tingkat kehandalan produknya, dan stabilitas industri. Demikian juga bagaimana karyawan-karyawannya memandang pekerjaan di perusahaan itu. Saya melakukan pekerjaan yang terbaik ketika tujuan dan nilai-nilai saya selaras dengan tujuan dan nilai-nilai perusahaan. Saya tahu bahwa saya dapat menyesuaikan diri dengan kultur perusahaan dan memiliki banyak kontribusi.

"Apa tujuan yang hendak Anda capai?"
Saya membagi tujuan ke dalam tujuan-tujuan jangka pendek dengan tujuan jangka panjang di kepala. Saat ini saya mencari sebuah posisi dalam sebuah perusahaan dengan catatan prestasi yang solid. Saya ingin memberikan kontribusi pengalaman-pengalaman saya di bidang ini. Tujuan jangka panjang akan bergantung pada perjalanan karir yang ada di perusahaan ini. Idealnya, saya ingin berkembang secara progresif dalam sebuah perusahaan.

"Apa keunggulan yang Anda miliki?"
Keunggulan saya adalah kombinasi antara keahlian teknis dan kemampuan untuk bekerja dengan beragam pelanggan. Saya memandang diri saya sebagai ahli pengumpul data, tetapi apa yang membuat daya saing saya adalah kemampuan untuk bekerja secara langsung dengan para pelanggan dan mencari akar persoalan. Saya mampu mengolah permasalahan-permasalahan yang rumit ke dalam bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, sehingga pelanggan dapat memahami apa yang saya katakan. Selama 2 tahun terakhir ini saya telah menerima penghargaan di bidang pelayanan pelanggan.

"Apa kelemahan terbesar Anda?"
Kelemahan bukanlah sesuatu yang menjadi pikiran saya. Saya menyadari, saya dapat meningkatkan kesabaran saya pada saat bekerja dengan orang yang tidak memiliki kesamaan langkah dengan saya. Saya suka membantu anggota tim yang punya masalah. Saya justru dapat bergerak maju daripada menjadi seorang yang frustasi dan tidak melakukan apa pun.

"Kapankah Anda pernah merasa paling termotivasi?"
Tahun yang lalu saya terlibat dalam sebuah proyek yang sangat mengasyikkan. Saya ditugaskan untuk bekerja dalam sebuah tim, dan kami harus melakukan brainstorming tentang sebuah produk yang tidak mendapat sambutan hangat oleh para pelanggan. Saya akan bangun pada pagi hari sambil memikirkan cara-cara kreatif untuk mengatasi masalah kami. Bagian terbesar istimewa dari proyek ini adalah tim yang bekerja dengan saya. Tim ini dan pemecahan masalah kreatif adalah hal yang paling menonjol dalam memberikan motivasi kepada saya.

"Bagaimanakah Anda akan memberikan gambaran tentang kepribadian Anda?"
Saya adalah seseorang yang punya energi tinggi yang termotivasi oleh tantangan-tantangan dan masalah-masalah baru. Saya dapat berlari lebih kencang dari siapa pun yang saya kenal. Saya punya catatan kesuksesan yang telah terbukti dan reputasi dalam hal menepati tenggat waktu. Sikap saya terhadap pekerjaan adalah "apa pun akan ditempuh agar pekerjaan selesai." Siapapun di departemen saya akan memberitahu Anda bahwa saya adalah seseorang yang benar-benar mendukung semangat tim.

"Apakah Anda pernah dipecat?"
Salah seorang manajer yang melapor kepada saya telah melakukan kesalahan yang besar sehingga menyebabkan perusahaan kehilangan uang dalam jumlah besar. Karena saya adalah atasannya, kami berdua dipecat. Pada awalnya saya pikir ini tidak adil. Kini saya menyadari bahwa orang itu berada di bawah pengawasan saya dan hal itu berada pada giliran saya, dan saya bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi. Saya telah meletakkan insiden itu di belakang saya dan kini saya sedang melangkah ke depan untuk mencari peluang-peluang baru.

"Mengapa begitu lama baru Anda menemukan sebuah pekerjaan?"
Saya benar-benar tidak yakin. Saya punya latar belakang yang sangat bagus dengan pengalaman lima tahun di industri ini dan pengetahuan mengenai beberapa program perangkat lunak. Saya tahu bahwa di luar sana ada banyak orang yang memiliki keahlian serupa, namun yang membedakan saya dengan orang-orang itu adalah kemampuan saya dalam menjalin hubungan dan bekerja dengan para pelanggan dari beragam latar belakang. Dengan memiliki kombinasi keahlian teknis dan keahlian bergaul dengan orang telah membantu saya untuk maju. Saya sedang mencari sebuah peluang di perusahaan yang menaruh penghargaan atas pelayanan pada pelanggan.

"Pengalaman apa yang Anda miliki sehingga Anda memenuhi syarat untuk menempati posisi ini?"
Dengan pengalaman enam tahun bekerja di industri elektronika, saya telah bekerja pada tipe-tipe sistem yang dibutuhkan bagi pekerjaan ini. Kekuatan saya adalah pada keahlian kepemimpinan yang saya miliki. Saya telah menjadi pengawas bagi para teknisi dan para petugas tester dengan jadwal 24/7. Jika Anda bertanya pada para anggota staf saya tentang diri saya, mereka akan mengatakan kepada Anda bahwa saya selalu ada manakala mereka membutuhkan saya. Saya sangat mudah beradaptasi dan telah bekerja sampai 70 jam dalam sepekan sehingga kami dapat menepati tenggat waktu.

"Bagaimanakah atasan Anda yang sekarang atau mantan atasan Anda akan memberikan gambaran tentang kinerja Anda?"
Dia akan mengatakan kepada Anda bahwa saya adalah "tangan kanan"-nya. Dia yang akan membuat keputusan dan sayalah yang mengerjakan latar belakang dan pekerjaan teknisnya—dia mengandalkan saya untuk melakukan semua kalkulasi dan proses pemasukan data pada berbagai proyek. Saya akan meluruskannya manakala dia hendak menyimpang dari jadwal, dan saya akan datang menolong manakala dia membutuhkan bantuan. Dia akan mengatakan kepada Anda bahwa saya tetaplah temannya walaupun kami sudah bekerja bersama selama lima tahun.

"Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan ini?"
Saya telah melakuan riset atas perusahaan ini dan mengecek misi yang Anda nyatakan serta ide-ide, nilai-nilai, dan prinsip-prinsip yang Anda dukung. Saya sangat akrab dengan produk-produk Anda dan perusahaan-perusahaan pesaing Anda. Saya meneliti latar belakang kedua orang pendiri perusahaan ini dan menyusuri jejak karir dan kesukesan mereka. Saya tahu bahwa saat ini harga saham Anda sedang turun namun Anda sedang bersiap-siap meluncurkan sebuah produk baru. Saya tahu bahwa saya sangat tertarik untuk bergabung dengan perusahaan ini.

"Menurut Anda apakah kualitas kunci bagi seorang support person (pribadi pendukung)?"
Beberapa keahlian kunci yang diperlukan adalah sikap teratur, memiliki keahlian komunikasi, bersikap fleksibel, dapat diandalkan, dan menjadi seorang pemain dalam tim. Keahlian-keahlian yang seperti ini adalah sebagian dari beberapa keahlian saya yang dapat dibanggakan. Saya memiliki keahlian komunikasi yang sangat baik dan memberikan sambutan yang baik manakala diminta untuk bekerja pada proyek-proyek yang bukan merupakan bagian dari pekerjaan saya sehari-hari. Saya merespon dengan cepat dan tak pernah luput dari tenggat waktu. Teman-teman satu tim saya akan mengatakan kepada Anda bahwa jika saya sedang tidak ada pekerjaan, saya akan menawarkan bantuan kepada orang lain.

"Berikan gambaran tentang gaya kepemimpinan atau manajemen Anda."
Jika Anda menanyai anggota tim saya, mereka akan mengatakan bahwa saya adalah seorang manajer yang fair dan terbuka. Saya setiap hari selalu ada. Tujuan saya adalah mengenali kekuatan orang-orang. Baru-baru ini saya mempromosikan seorang anggota tim yang mulanya adalah seorang karyawan yang bermasalah namun melalui suatu pelatihan secara pribadi dari saya, disertai dengan kemauan dari pihaknya untuk menambah waktu, dia kini telah menjadi seorang bintang.

"Dengan cara bagaimana pekerjaan Anda yang sekarang ini atau pekerjaan Anda yang lalu membuat diri Anda siap untuk menambah beban tanggung jawab?"
Saya punya pengalaman yang sangat luas dalam bekerja dengan para pelanggan pada pekerjaan saya yang terakhir. Pada awalnya saya harus belajar untuk menghadapi orang-orang yang sangat frustrasi dan ingin meluapkan perasaan mereka kepada saya. Harus saya akui bahwa pada mulanya memang sakit hati tatkala seseorang bersikap kasar. Sejak saat itu, saya telah mengikuti beberapa kursus tentang cara menjual dan perilaku manusia yang telah sangat membantu. Saya merasa perlu bahwa pengalaman itu dapat digunakan lebih lanjut pada pekerjaan seperti yang satu ini.

"Apa yang paling Anda nilai pada diri seorang rekan dalam satu tim?"
Saya benar-benar menghargai teman satu tim yang suportif dan mau melakukan apa saja yang dibutuhkan. Salah satu proyek pada perusahaan saya yang terakhir benar-benar menguji kesolidan tim kami manakala salah seorang dari anggotanya mengalami kecelakaan dan harus beristirahat. Walaupun kami masing-masing punya tenggat waktu sendiri, kami semua terjun untuk mengisi kekokosongan manakala hal itu terjadi. Itu berarti dua akhir pekan panjang tambahan, namun kami memiliki tujuan yang sama. Kami mampu menepati tenggat waktu dan merasa senang bisa menolong seseorang yang ditimpa masalah.

"Bagi Anda hal apakah yang terpenting dalam suatu pekerjaan/perusahaan?"
Hal pertama yang saya cari adalah kepuasan kerja. Yang saya maksudkan dengan hal itu adalah sebuah perasaan bahwa pekerjaan saya ini faktanya adalah penting atau skema besar. Saya juga mencari pekerjaan yang memiliki peluang untuk maju. Saya ingin tumbuh bersama perusahaan tersebut. Terakhir, saya ingin membina hubungan yang menyenangkan dengan teman-teman sekerja saya. Saya menghabiskan banyak waktu pada pekerjaan saya dan ingin hal itu menjadi sebuah pengalaman yang baik.

“Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk senantiasa dapat mengikuti perkembangan mutakhir tentang industri dan teknologi yang sedang tren?"
Saya melakukan semua hal yang standar. Saya membaca rubrik bisnis di koran setiap harinya. Saya meriset Internet untuk menggali informasi atas industri tersebut. Saya mengikuti organisasi jaringan lokal dan berlangganan jurnal sebuah industri. Saya adalah anggota sebuah organisasi profesional dan mengikuti pertemuan bulanan untuk membangun jaringan dan tetap menjaga kontak. Saya benar-benar menyukai apa yang saya lakukan, dan maka hal itu menarik bagi saya untuk belajar dan tetap mengikuti perkembangan mutakhir dari dunia kita yang senantiasa berubah ini.

"Apakah Anda yakin bahwa diri Anda overqualified (melampaui persyaratan yang diperlukan) untuk posisi ini?"
Sejak pertama kali saya membaca iklan untuk posisi ini, saya tahu bahwa saya dapat melakukan pekerjaan ini dan mengerjakannya dengan baik. Saya memiliki pengalaman yang luas yang akan meningkatkan posisi ini sebagaimana digambarkan, dengan membawa ide-ide dan metode-metode baru. Saya punya catatan bukti keberhasilan dalam menata kekacauan dan mengatur pekerjaan agar berjalan secara efisien. Dari apa yang kita bicarakan selama hari ini, saya merasa bahwa saya dapat menjadi solusi bagi masalah Anda. Saya tidak akan menyebut hal itu sebagai overqualified. Saya akan menyebutnya sebagai suatu kelebihan yang ada pada diri saya.

"Jika saya bertanya kepada teman-teman sekerja Anda tentang tiga hal positif pada diri Anda, apa yang akan mereka katakan?"
Mungkin mereka akan mengatakan kepada Anda bahwa saya adalah seorang yang sangat tahu tentang pekerjaan saya dan saya bersedia berbagi pengetahuan saya dengan mereka kapanpun mereka membutuhkan bantuan. Kedua, mereka akan mengatakan bahwa saya memiliki keahlian berorganisasi yang sangat baik. Saya membuat perencanaan di depan dan menepati jadwal yang dibuat. Yang ketiga, mereka mungkin akan mengatakan bahwa saya tahu kapan saatnya untuk tertawa. Saya sudah belajar dari pengalaman bahwa engkau tak perlu menganggap suatu situasi terlalu serius.

"Mengapa kami harus menerima Anda?"
Jika Anda bandingkan antara kualifikasi yang saya miliki dengan persyaratan yang Anda perlukan, akan Anda lihat bahwa saya adalah orang paling mendekati sempurna untuk menduduki posisi ini. Anda sedang mencari seseorang yang memiliki pengalaman bertahun-tahun dan keahlian yang saya miliki dalam industri ini, dan di samping itu saya memiliki keahlian menulis yang sangat baik. Saya punya kemampuan untuk bekerja dengan beragam orang dari semua lapisan. Jika Anda hendak bertanya kepada mantan kolega-kolega saya, mereka akan mengatakan kepada Anda, "Dialah orangnya. Dia selalu membuat suasana penuh semangat dan pekerjaan mengalir."

"Apakah Anda punya pertanyaan?"
Salah satu hal yang telah dibicarakan selama proses wawancara ini adalah soal "branding" produk Anda. Dapatkah Anda katakan kepada saya apa maksudnya dan apa yang Anda ingin lihat untuk dikerjakan secara berbeda?

"Ceritakan kepada saya proyek terbesar yang pernah Anda kerjakan mulai dari awal hingga akhir."
Saya diserahi tanggung jawab untuk membuat desain program keselamatan untuk sebuah order besar yang diterima oleh perusahaan terakhir saya. Hal pertama yang saya lakukan adalah menyeleksi tiga orang teknisi papan atas untuk bekerja bersama saya. Kami bekerja sebagai sebuah tim, di mana masing-masing dari kami mendapat tugas menggarap satu bagian dari proyek tersebut. Saya memimpin kelompok itu dengan mengoordinasikan jadwal-jadwalnya dan memastikan bahwa semua tenggat waktu ditepati. Saya senantiasa berkomunikasi dengan para anggota tim saya dan selalu ada untuk membantu mencarikan jalan keluar yang dibutuhkan. Karena adanya keterbukaan komunikasi di antara kami berempat, kami pun mampu merampungkan proyek tersebut sebelum tanggal pengirimannya.

"Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda harus mengatasi hambatan-hambatan untuk menyelesaikan pekerjaan."
Sewaktu saya menjadi manajer proyek sebuah perusahaan hiburan, saya harus mengoordinasikan presentasi video untuk sebuah pertemuan yang sangat penting dengan tenggat waktu yang sangat ketat. Masalahnya adalah bahwa tidak semua filmnya sudah datang. Hal pertama yang saya lakukan adalah tetap menjalin kontak dengan cabang-cabang lainnya untuk melihat apakah ada orang lain yang punya kopian film itu. Saya berhasil menemukan segala yang saya perlukan dan minta agar dikirimkan dalam semalam. Saya bangun hingga pukul tiga pagi untuk merampungkan proyek itu, namun itu adalah pekerjaan berkualitas dan rampung pada waktunya. Atasan saya memberikan poin ekstra atas kerja lembur untuk merampungkan pekerjaan yang satu itu.

"Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda harus menangani sebuah situasi yang membuat stres."
Kami pernah kekurangan tenaga karena dua orang perawat jatuh sakit. Yang bertugas tinggal saya dan seorang perawat lain, dan kami memiliki 28 orang pasien yang mesti diurus. Itulah salah satu masa-masa terburuk manakala segala hal dapat menjadi buruk: Para pasien berteriak-teriak, dan salah seorang pasien terjatuh. Saya dan seorang perawat lain itu mendiskusikan situasi ini dan melakukan cek prioritas dengan cepat. Dengan berpasangan kami tetap tenang dan saling mendukung satu sama lain daripada mengkritik dan membuat stres. Kami akan saling memberi senyum kecil atau isyarat dengan telapak tangan dari waktu ke waktu agar kami tetap saling tahu bahwa kami masih tetap bersama di sana. Kadang-kadang kami tidak tidur semalaman dan membantu setiap pasien, namun pada saat itu keadaannya sangat membuat stres.

"Di dalam resume, Anda menyatakan bahwa Anda adalah seorang 'pekerja keras.' Dapatkah Anda memberikan sebuah contoh pengalaman kerja keras Anda kepada saya?"
Waktu itu atasan saya memiliki sebuah proyek yang sangat penting, dan tampaknya kami tak akan sanggup menepati tenggat waktu yang ditetapkan. Saya menawarkan diri untuk bekerja beberapa hari hingga larut malam dan mengorbankan liburan akhir pekan. Atasan saya dan dua orang teman sekerja lainnya bekerja tujuh hari penuh tanpa berhenti. Bagian yang garap dari proyek itu adalah mengoordinasikan semua informasi dan memasukkan datanya. Itu benar-benar kerja tim yang sesungguhnya, namun kami sanggup menepati tenggat waktu yang ditetapkan, dan hal itu membuat atasan saya tampak bagus. Dia memberi penghargaan kepada kami semua atas usaha kami itu.

"Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda tidak sependapat atau mengalami konfrontasi dengan seorang atasan atau teman kerja."
Pernah ada seorang teman kerja yang molor setelah jam istirahat makan siang dan menjadi masalah bagi saya karena saya adalah pendukungnya. Agar hal itu tidak membuat suasana jadi buruk, saya minta kepadanya apakah kami dapat bicara setelah jam kerja. Saya menerangkan kepadanya dengan cara yang tidak menuduh bahwa ada masalah. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia tadi sedang berusaha merampungkan persoalan pribadi pada jam makan siang yang ternyata memakan waktu lebih lama daripada yang diduga dan bahwa dia akan berhenti melakukan hal itu lagi. Dia tak berpikir tentang dampak yang terjadi pada pekerjaan saya. Keadaan berubah menjadi lebih baik setelah kami mendiskusikannya.

"Apakah masalah paling sulit yang pernah Anda tangani? Bagaimana cara Anda mengatasinya?"
Saat itu kami sedang berada di puncak musim, dan kami sedang ketinggalan jadwal. Kami tinggal punya waktu dua pekan sebelum tenggat waktu. Saya mengambil inisiatif dan mengumpulkan para pimpinan tim untuk membicarakan situasi tersebut. Kami melakukan brainstorming atas beberapa ide tentang bagaimana kami dapat menepati tenggat waktu yang ditentukan pihak pelanggan. Salah satu ide saya adalah membagi proyek tersebut menjadi bagian-bagian yang spesifik, yang mana hal seperti itu belum pernah dilakukan sebelumnya. Setiap orang bertanggung jawab atas sebuah bagian. Saya memastikan agar setiap orang tetap berada di jalurnya dengan mencek mereka semua setiap malam sebelum bisnis tutup. Itu adalah sebuah usaha yang luar biasa, namun kami mampu mengejar tenggat waktu.

"Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda harus beradaptasi dengan cepat atas suatu perubahan."
Sewaktu saya sedang membuat perhitungan angka-angka atas suatu item makanan tertentu, saya menemukan bahwa penjualannya sedang menurun. Saya harus bergerak cepat untuk membuat sebuah rencana untuk menyelesaikan penjualan tersebut. Dengan menggunakan demografi, saya menemukan bahwa kami berada di luar target pasar kami. Saya segera menyusun sebuah proposal, dan dalam waktu sepekan kami memiliki sebuah fokus pemasaran baru untuk mencapai para pelanggan yang tepat. Rencana baru itu termasuk kupon, beli satu dapat dua, dan cara pemajangan istimewa untuk menarik para pelanggan. Pada akhir bulan penjualan meningkat secara signifikan.

"Dapatkah Anda berikan kepada saya sebuah contoh bekerja dalam lingkungan yang bergerak dengan cepat?"
Sewaktu saya menjadi support person di sebuah biro jasa hukum, pernah suatu waktu kami harus mempersiapkan segala keperluan untuk sebuah kasus dan kami sedang dalam kekurangan tenaga karena salah seorang support person lainnya sedang sakit. Saya mengambil tanggung jawab dalam mengoordinasikan semua laporan. Hal pertama yang saya lakukan adalah duduk bersama para pengacara yang ikut terlibat dan meminta mereka untuk memberikan ide kepada saya tentang prioritas yang mereka perlukan untuk menyelesaikan bagian yang mereka kerjakan dalam proyek itu. Kemudian saya membuat spread-sheet untuk tugas itu dan bekerja sama dengan setiap orang agar mereka tetap berada di jalur yang telah ditetapkan. Kami bekerja hingga larut, pukul 2:00 pagi. Bukannya merasa lelah, saya merasa bertenaga selama pengalaman itu. Benar-benar puas rasanya tatkala kami menyelesaikan tugas itu dan menepati tenggat waktunya. Setiap orang benar-benar terkesima atas betapa lancarnya saya melewati semua kendala tersebut. Saya menerima bonus yang menyenangkan atas usaha tersebut.

"Pernahkah Anda berhasil menjual sebuah ide baru kepada atasan Anda? Bagaimana cara Anda melakukannya?"
Ketika itu saya menentukan adanya kebutuhan untuk memasarkan sebuah produk dengan menggunakan sebuah strategi yang berbeda. Saya menemui atasan saya untuk meyakinkannya pada ide-ide saya dan dia pun dengan enggan mempersilakan saya maju terus. Kemudian saya menemui departemen-departemen editorial, kreatif, dan media. Kami bekerja bersama untuk merencanakan membuat ekspos ke media, termasuk melalui TV, radio, cetakan, koran, dan acara interaktif. Kami juga menyusun kampunye surat langsung. Saya menghitung-hitung biaya dan tingkat kembali modalnya dan mempresentasikannya kepada atasan saya untuk mendapatkan persetujuan. Saya benar-benar membuatnya terheran-heran melihat angka-angka itu dan perkiraan tingkat kembali modal 30 persen yang saya hitung. Dia memberi acungan jempol untuk meneruskan proyek itu.

"Kapankah terakhir kalinya Anda mengubah gaya pribadi Anda untuk beradaptasi dengan seseorang? Berilah gambaran situasinya."
Saya bekerja dengan sekelompok anak muda yang sedang mencari pakaian untuk digunakan dalam kegiatan perkemahan. Daripada memberikan kepada mereka saran tentang apa yang "seharusnya" mereka pakai, saya menanyakan kepada mereka beberapa pertanyaan dan kemudian menyimak apa yang harus mereka katakan. Saya mendengar hal-hal yang tak akan terpikirkan oleh saya bilamana saya sebelum itu langsung memberikan saran saya. Berdasarkan apa yang saya dengar itu, saya pun membuatkan suatu seleksi untuk dipresentasikan kepada mereka pada pertemuan kami yang berikutnya. Mereka benar-benar kaget mendapati bahwa saya telah mendengarkan permintaan mereka.

"Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda melakukan lebih banyak pekerjaan dari yang diperlukan."
Saya adalah orang yang suka dengan kesibukan. Tatkala beban kerja saya selesai, saya berusaha mengatur bagaimana caranya agar lebih efisien. Pada suatu hari sewaktu sedang memproses suatu klaim, saya mendapat ide bahwa para tenaga penjualan dapat memasukkan klaim secara on-line lewat Internet dan memperpendek seluruh proses. Saya menambahkan waktu ekstra untuk membuat desain sebuah sistem yang dapat digunakan sebagai sebuah prototipe. Saya memperlihatkannya kepada atasan saya, dan dia berpikir bahwa hal itu adalah sebuah ide dan desain yang hebat. Bahkan, dia juga memperlihatkannya kepada atasannya lagi. Akhirnya sistem itu dimasukkan ke dalam proses perusahaan.

"Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda harus mengorbankan kualitas untuk menepati tenggat waktu."
Dulu pernah ada sebuah tenggat waktu yang ketat, namun karena keadaannya di luar kendali kami, maka kami tak mampu mengantarkan pesanan sesuai dengan tanggalnya. Saya segera membuat analisis cepat dan menentukan bahwa satu-satunya cara agar kami dapat menepati tenggat waktu adalah dengan mengirimkan produk tersebut tanpa pengujian. Saya menelepon sang pelanggan dan menerangkan situasinya. Saya memberikan beberapa alternatif dengan sebuah rekomendasi untuk menunda tanggal pengiriman guna memungkinkan dilakukan uji coba yang layak. Dengan memberikan beberapa alternatif pilihan waktu dan biaya, saya berhasil membuat mereka setuju untuk menambah masa tenggat waktunya. Akhirnya, produk tersebut dikirimkan dalam waktu tiga hari setelah itu. Sang pelanggan kemudian berterima kasih kepada saya atas pendapat yang saya berikan dalam perkara tersebut.

"Apakah pelatihan atau kursus paling sulit yang pernah Anda ikuti?"
Saya tidak tahu kalau Anda ingin mempertimbangkan kelas-kelas yang pernah saya ambil sewaktu saya sedang menyelesaikan kuliah S-1 saya, namun saya pernah mengambil beberapa kelas yang sangat berat. Saya sedang membawa beban kredit yang sangat banyak dan bekerja 30 jam sepekan. Saya mengikuti kelas geologi yang merupakan kelas tersulit yang pernah saya ambil. Cara saya agar dapat lolos adalah dengan membuat perencanaan proyek dan masa studi, dan saya akan tetap terpaku pada rencana yang sudah saya buat itu tak peduli apa pun. Karena itu adalah kelas yang paling sulit, saya memastikan bahwa itu adalah fokus utama saya pada semester tersebut. Fokus adalah kunci untuk dapat lolos dari kelas tersebut.

"Berikan saya sebuah contoh strategi pemasaran yang pernah Anda gunakan."
Saya sampai pada suatu situasi sebagai seorang account manager pada sebuah program yang berada di garis merah selama lebih dari setahun. Saya harus mengindentifikasi isu dan masalahnya dengan cepat. Saya mulai dengan melihat laporan laba-rugi. Begitu saya dapati angka-angkanya, saya mendapati bahwa program yang menawarkan sebuah produk berkualitas lebih tinggi kepada para pelanggan ternyata selama ini tidak mendapatkan sambutan, sebagian disebabkan oleh kondisi perekonomian. Waktu itu saya mampu segera mengadakan sebuah program baru yang menawarkan penghematan kepada para pelanggan sebagai gantinya. Dengan lebih memfokuskan pada apa yang dibutuhkan oleh pelanggan dan gambaran kondisi finansial, saya berhasil membalik situasinya dalam waktu singkat.

"Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda membantu perkembangan seorang rekan kerja atau anak buah Anda."
Waktu itu saya punya tanggung jawab formal atas staf pendukung di departemen saya. Salah seorang wanita benar-benar sedang bergelut dengan beban kerjanya. Saya bicara dengannya dan mendapati bahwa dia sedang ada masalah di rumahnya; karena dia tak dapat menghadiri beberapa kelas pelatihan, dia pun berusaha untuk mencari informasi sendiri. Dia setuju untuk bekerja bersama saya pada waktu jam makan siangnya atau kapan pun waktu yang luang baginya. Saya membeberkan sebuah rencana yang mesti diikutinya dan mengajarinya pada bagian-bagian yang memerlukan penjelasan. Dia seorang yang cepat belajar dan mampu mengejar ketinggalan dalam waktu kurang dari tiga pekan. Dia sangat berterima kasih karena perhatian ekstra yang saya berikan, dan saya senang dengan peningkatan kinerjanya.

"Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda mengoordinasikan sebuah proyek atau acara."
Waktu itu saya memimpin proses meluncurkan sebuah produk baru dalam sebuah kemasan eksklusif untuk dipajang di sebuah toko swalayan besar. Hal pertama yang saya lakukan adalah membuka saluran-saluran komunikasi dengan melakukan pertemuan dengan para anggota tim saya, dengan membuat mereka tahu sebanyak mungkin rincian tentang proyek tersebut sebisa saya. Berikutnya, saya berkolaborasi dengan erat dengan semua departemen-departemen lainnya yang terlibat dalam proyek itu. Melalui kerja tim saya berhasil melakukan riset primer dan sekunder untuk produk baru itu terhadap kompetisi. Kami mempresentasikan hasil-hasil dan rekomendasi kami kepada manajemen tingkat puncak untuk mendapatkan persetujuan final dan mendapatkan ucapan penghargaan yang sangat hangat atas kerja kami sebagai sebuah tim.

"Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda harus membuat sebuah keputusan yang tidak populer."
Saya melakukan eksplorasi menyeluruh dari semua kemungkinan dalam melakukan target studi produktivitas. Saya hanya akan merekomendasikan untuk "merumahkan" para karyawan sebagai jalan keluar terakhir, yang mana mungkin hal ini dipandang sebagai sebuah keputusan yang paling tidak populer yang dapat dibuat oleh seorang manajer. Kadang-kadang saya membuat rekomendasi untuk perubahan-perubahan prosedural yang bisa dianggap tidak populer oleh para karyawan. Kadang-kadang perubahan dipandang secara negatif. Rekomendasi yang lebih populer yang saya buat termasuk prosedur untuk memuluskan serta menghemat waktu dan uang dengan proses komputerisasi.

"Coba ceritakan kepada saya proyek paling kreatif yang pernah Anda kerjakan."
Waktu itu saya membuat sebuah serial pelajaran multimedia yang berdasarkan pada sejarah film dengan memasukkan potongan-potongan gambar film dari berbagai film layar lebar dan acara TV yang sudah bertahun-tahun untuk mendukung saya dengan hal-hal baru yang sedang saya coba. Saya mendapat ide untuk mempersembahkan film-film yang pernah mendapat penghargaan selama 50 tahun terakhir dan memperlihatkan bagaimana komputerisasi dapat saja mengubah efeknya. Lalu saya menggunakan teknik-teknik yang dipakai pada zaman sekarang ini untuk mendemontrasikan seberapa jauh film telah maju. Kru yang bekerja bersama saya memberikan pujian yang sangat tinggi atas cara saya yang orisinil dalam mempresentasikan ide itu, dengan menggunakan teknologi mutakhir yang tersedia.

"Anda mengatakan bahwa Anda memiliki keahlian yang baik dalam melayani pelanggan. Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda menggunakan keahlian melayani pelanggan yang baik itu dalam pekerjaan Anda."
Waktu itu saya memecahkan masalah seorang pelanggan yang melibatkan salah seorang tenaga pemasaran kami dan perusahaan lain. Saya bertindak sebagai penghubung antara tenaga pemasaran kami dan kantor perusahaan tersebut. Tenaga pemasaran tersebut merasa kesal karena kami tidak menepati garansi yang kami berikan atas sebuah produk yang dijualnya kepada perusahaan tersebut. Pertama kali yang saya lakukan adalah memeriksa catatan dan dokumen yang berkaitan dengan hal tersebut, dan setelah itu saya membuat sebuah rekomendasi kepada kantor perusahaan kami. Saya membeberkan fakta-fakta, dan kami pun melakukan sedikit negosiasi. Akhirnya segalanya bisa diselesaikan dengan baik bagi pihak tenaga pemasaran dan pelanggan. Sang tenaga pemasaran sangat berterima kasih kepada saya. Dia mengatakan bahwa saya telah menyelamatkan reputasinya.

"Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika keahlian komunikasi Anda memainkan peranan yang penting."
Salah satu proyek yang saya garap adalah tentang pengembangan kurikulum untuk sebuah program yang berkenaan dengan kemiripan-kemiripan kultural dalam kehidupan sehari-hari. Tantangannya adalah bagaimana cara mengomunikasikannya kepada para anggota tim saya dan membuat mereka merasa senang dengan peran mereka dalam proyek itu sebagaimana halnya saya. Saya berbicara kepada mereka satu demi satu, sambil menarik minat-minat khusus yang mereka miliki. Saya menggunakan informasi ini untuk memberikan penugasan di mana terdapat adanya minat, yang memungkinkan saya untuk mendatangkan hasil-hasil yang sangat positif melalui kerja tim. Umpan balik dari tim adalah bahwa setiap orang merasa dirinya telah memberikan kontribusi dengan caranya yang khas. Memang berharga meluangkan waktu tambahan untuk menyimak dan mendapatkan masukan dari mereka.
 
"Coba ceritakan suatu tugas yang membuat Anda harus mengawasi secara ketat rincian pekerjaan yang sangat banyak."
Saya merancang sebuah in-house tracking system untuk unit-unit reparasi pelanggan. Saya mengorganisir semua data terbaru yang terkumpul dan memasukan waktu-waktu kapan pesanan itu diambil atas waktu yang lewat sebelum reparasi selesai. Memastikan keakuratan pada awal pemasangan sistem ini adalah hal yang penting, dan dengan demikian saya memilah-milah dan memasukkan sendiri semua informasinya dan meminta seorang anggota tim untuk mencek data yang saya masukkan tersebut. Kami menjalankan sebuah program percobaan untuk memastikan bahwa segalanya bekerja, dan hasilnya sempurna. Proyek ini mengurangi waktu perputaran pada pesanan pelanggan sampai 50 persen. Saya mendapat banyak pujian atas pekerjaan saya yang teliti, dan saya juga menerima bonus yang lumayan.

"Coba berikan contoh kepada saya tentang bagaimana mengurusi bisnis sehari-hari namun juga berpikir jangka panjang."
Memelihara pelanggan adalah sebuah tantangan yang besar di perusahaan terakhir saya. Saya bekerja bersama para staf dan anggota dari departemen-departemen lainnya yang relevan untuk membuat strategi cara-cara mempertahankan dan membangun. Tim-tim telah dikirim untuk mewawancarai para pelanggan, dan data yang terkumpul diberikan kepada departemen pemasaran untuk dianalisis. Kami memperoleh umpan balik dari para pelanggan kami yang menyatakan bahwa mereka ingin ditanya terlebih dahulu atau ingin informasi bila diminta saja. Mereka tidak menyukai kampanye telemarketing kami yang sedang berjalan saat ini dan merasa terganggu karena mereka menerima informasi yang tidak mereka inginkan atau butuhkan. Dengan bekerja sama dan melibatkan departemen-departemen lainnya, saya mampu melihat masalah sehari-hari dengan sebuah dampak pada gambaran yang lebih besar.

"Coba berikan kepada saya sebuah contoh yang spesifik tentang suatu saat ketika Anda mengambil inisiatif."
Sewaktu saya mengambil alih departemen itu pada pekerjaan saya yang terakhir, di sana ada masalah dengan tingkat perputaran karyawan. Saya duduk bersama para anggota staf dan menanyakan kepada mereka mengapa banyak orang yang pergi. Saya mendapat informasi bahwa tatkala mereka hendak menandatangani kontrak kerja dulu, mereka diberitahu bahwa akan ada pelatihan lintas fungsi dan hal itu tak pernah terjadi. Saya mempertimbangkan tim saya sebagai pelanggan utama saya, dan saya pun segera membuat perencanaan untuk dijalankan. Rencana itu termasuk mempresentasikan perencanaan saya kepada manajemen puncak dan meminta tambahan uang dan waktu. Saya mempertaruhkan pekerjaan saya, namun saya mendapatkan apa yang kami butuhkan. Saya membalik keadaan di departemen itu dan mendapatkan loyalitas yang kuat dari staf saya.

"Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda pernah terdorong untuk mencapai sesuatu dan berhasil."
Saya perlu menstimulasi minat bersama para pelanggan saya dan memutuskan untuk berkompetisi. Secara pribadi saya telah mengumpulkan banyak sekali brosur dan mendapat ide untuk menawarkan sebuah insentif bagi para pelanggan agar saya dapat memperkenalkan produk baru. Kesepakatannya adalah bahwa setiap pelanggan yang mengizinkan saya mendemokan produk akan diikutkan dalam undian perjalanan ke Hawaii. Saya mengirimkan banyak surat dan e-mail yang menjelaskan kontes itu dan mendapatkan hasil yang luar biasa. Saya tahu bahwa begitu saya bisa mendemokan produk tersebut, saya dapat menjualnya. Saya berada pada urutan puncak di divisi saya.

"Coba ceritakan penjualan paling sulit yang harus Anda lakukan. Apa yang Anda lakukan ketika itu agar berhasil melakukannya?"
Hal pertama yang saya lakukan dalam situasi penjualan yang sulit adalah bicara dengan pihak yang mengambil keputusan. Baru-baru ini saya bicara dengan seorang pria yang telah memulai bisnisnya sendiri dan berbangga dengan produknya. Saya mengakui pencapaiannya dan mencari tahu seperti apa nantinya tingkat penjualan berikutnya dalam bisnisnya. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia sedang meluaskan pemasaran dan menambahkan jasa pengantaran. Sebelum saya dapat mengatakan kepadanya apa yang mesti saya tawarkan, saya menanyakan lebih banyak lagi pertanyaan tentang visinya dan menyimak dengan cermat atas apa yang dikatakannya. Saya harus mendapatkan kepercayaan darinya sebelum dia mau memberi tahu rencananya. Meluangkan waktu untuk bertanya dan menyimak dengan cermat telah menjadi suatu hal yang sangat menonjol dalam keberhasilan saya. Saya bisa menjual kepadanya iklan yang lebih besar daripada yang semula direncanakan untuk dibelinya.

"Jika saya hanya ingat satu hal saja tentang diri Anda, maka apakah itu?"
Saya memiliki dua keahlian yang berbeda jauh namun keduanya itu merupakan ciri khas diri saya. Saya seorang pemain piano yang piawai dan "ahli" komputer. Saya dikenal orang karena kegandrungan saya pada keyboard.

"Berapa gaji yang Anda minta?"
Saya benar-benar membutuhkan informasi yang lebih dalam lagi tentang pekerjaan ini dan tunjangan-tunjangan lainnya sebelum saya bisa menyatakan angkanya. Saya pikir setelah saya mendapatkan fakta-faktanya kita dapat membuat kesepakatan soal angkanya. Bisakah Anda beritahukan kepada saya rentang gaji yang telah Anda anggarkan untuk posisi ini?

Setelah kalian melihat pertanyaan - pertanyaan dan jawaban diatas, saya harap dapat membantu kalian sebagai jobseeker dalam menghadapi test interview kerja. Semoga beruntung dan salam sukses !
 

Sumber Pertanyaan Interview Kerja diambil dari : agan "oestad" http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000003448816/-

No comments:

Post a Comment

Designed By